Jumat, 19 Agustus 2016

When Things Get Better, should I say thank you?

Hey there, how are you? 1 month already, right?
I'm fine here, as you wish. Don't worry..

Sejak kamu pergi, kehidupanku perlahan kembali membaik.

Aku kembali memiliki waktu untuk diriku sendiri. Saat bersamamu sulit bagiku untuk mengabaikan segala telpon dan chit chat denganmu. Aku yakin kamu sangat mengerti mengenai hal itu ^_^" Sulit bagiku untuk menikmati film yang sangat aku sukai sementara sedang telponan denganmu. Sulit untuk sekedar beristirahat sejenak tidak melakukan apapun sementara bbm darimu datang. Sulit untuk melakukan segala macam hobiku. Sangat sulit mengabaikanmu. Aku tidak menyalahkanmu, karena tiba-tiba saja duniaku berputar hanya di kamu. Aku tidak semangat membuat kue, tidak semangat merajut, buatku semua hal itu tidak lagi menarik. Ada hal yang lebih bersinar dimataku saat itu. Kamu.

Aq kembali memiliki jam tidurku. 8 jam sehari, tidak kurang. Itu yang selama ini aku terapkan dihidupku sebelum bersamamu. Bahkan aku sering membatalkan kegiatan lain hanya untuk memenuhi jam tidur harianku. Tapi saat bersamamu, bahkan aku sering tidak tidur. Kamu ingat saat bulan puasa kemarin? Aku pikir kita akan bisa perbanyak beribadah, perbanyak waktu istirahat. Setelah kasus waktu itu, aku bahkan pernah berpikir ga' akan ada kamu lagi dihidupku. Tapi justru sebalikny, telponan kita semakin intens. Seringny aku baru bisa tidur setelah sahur. Dan memang, paginy aku dikantor remuk redam.. Pulang malam, telponan sampai sahur, tidur, pergi kerja, dan berulang seterusnya. Aku tidak pernah menyalahkanmu, aku tidak pernah mengeluh dan tidak pernah memberitahumu mengenai hal itu, karena saat itu aku sangat menikmati setiap detik waktu yang kuhabiskan denganmu.

Aku kembali bisa beribadah dengan full. Menghabiskan waktuku lebih banyak dengan pencipta-Ku, tanpa membuatku merasa mengabaikan orang lain. Kembali bisa beribadah dengan lebih baik, tanpa separuh merasa bersalah atas diri sendiri. Aku tau kamu sangat mengerti hal ini. Sekali lagi aku tidak menyalahkanmu, karena saat itu, itulah pilihanku. Aku merasa, hidup hanya cukup melakukan hal yang wajib, tanpa perlu melakukan hal-hal tambahan lainny. Tapi saat ini tidak begitu. Kamu juga memberiku banyak inspirasi untuk soal yang satu ini. Makany, aku ga' pernah menyalahkanmu. Hanya aku saja yang saat itu kurang bijak membagi waktu, dan saat ini aku sedang belajar untuk menjadi lebih bijak dan lebih baik.

Aku kembali menikmati hasil jerih payahku yang aku terima setiap bulan. Saat bersamamu, sepertiny sudah naluri alamiahku untuk lebih memikirkan masa depan. Tidak lagi menghabiskan dan menghambur-hamburkan uang. Berpikir berulang kali saat tertarik dengan suatu hal. Bahkan seringny meredam inginku, hanya untuk masa depan yang masih tidak pasti. Tapi saat ini tidak lagi. Masih ada porsi-porsi yang harus aku berikan untuk diriku sendiri. Aku mulai lebih memanjakan diriku sendiri. Mulai menikmati segala hasil jerih payahku.

Aku mulai lebih menikmati segala hal sejak kamu pergi. Menikmati setiap makanan yang masuk kemulutku. Menikmati setiap musik yang kudengar. Menikmati setiap jalan yang kulewati. Aku tidak lagi menghabiskan waktu memikirkan segala hal yang kupikir adalah bentuk pengabaianmu terhadapku. Aku tidak lagi memikirkan hal-hal tidak penting. Aku perlahan mulai berusaha mengembalikan kondisi kesehatanku. Mulai kembali menaikkan berat badanku (turun 8 kg hanya dalam beberapa minggu sementara aku tidak diet adalah hal yang penting buat aku). Mungkin kamu tidak sadar ya beratku turun drastis ^_^"

Sejak kamu pergi, kehidupanku mulai membaik disegala aspek.

Memang kepergianmu sempat membuatku benar-benar terpuruk. Pertama kaliny dalam hidup aku merasa ada yang patah di dalam hati. Pertama kaliny aku merasa membuka mata di pagi hari adalah hal yang sangat berat, mengingat ada hal yang biasany ada, menjadi tidak ada. Pertama kaliny aku merasa hancur tidak bersisa. Tidak bisa tersenyum, tidak juga bisa menangis. Tapi seperti yang pernah aku dengar, seseorang setidakny harus merasakan satu kali patah hati sebelum menemukan cinta sejatiny. Jadi mungkin patah hatiku ini adalah pembuka jalan untuk menemukan cinta sejatiku, aku yakin.

Jadi yaa.. Aku belum pernah merasa lebih baik dari ini sebelumny. Mungkin ini adalah efek darimu, sehingga aku bisa seperti sekarang. Ternyata aku lebih kuat dari yang aku kira. Ternyata aku tidak apa-apa setelah kamu pergi. Mungkin ini cara Allah untuk benar-benar menghapus sosokmu dihidupku setelah hampir 2 tahub bersemayam. Terima kasih, karena kamu telah memberikan hidupku kembali.

I'm fine now.
And I hope u fine too, there.
=)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar