Selasa, 15 Mei 2012

Masa Kecil

Ass..

Kemarin abis ngeliad-liad album foto waktu masih kecil. Foto-foto waktu masih di Bunyu, kira-kira sampai seumuran SD. Setelah melihat hampir semuany, tiba-tiba jadi terpikirkan, alasan saya bisa menjadi seperti dulu (baca : tomboy). Mari kita list =)
  1. Saudara terdekat saya sebagian besar laki-laki. Mulai dari adik sepupu yang 3 taun lebih muda dari saya. Ada juga om yang hanya lebih tua 4 taun dari saya. Sedangkan adik kandung saya cewek, beda 4 taun dengan saya. Jadi ga' heran, saya seperti diapit oleh laki-laki. Bermain dengan laki-laki, berpikir seperti laki-laki =)
  2. Di rumah saya ada banyaakk banget pohon yang tinggi (baca : enak dipanjat). Ada pohon jambu 2 buah di depan rumah, ada pohon mangga beberapa jenis, ada pohon alpukat, ada pohon pete, ada pohon sirsak, dan beberapa pohon kecil. Waktu musim buah tiba, yang bertugas memetikny tak lain dan tak bukan adalah saya. Saya perempuan, tapi orang tua saya membiarkan saya meloncat-loncat di pohon seperti monyet -_-" Ga' cuma waktu panen, waktu saya pengen main ninja-ninjaan pun, pohon itu sangat berguna =D Yang paling menarik adalah memanjat parabola disebelah pohon pete dan mangga. Parabola itu juga merupakan akses untuk naik ke atap. Otomatis, rajinlah setiap sore saya nangkring di atas atap. Ga' pernah disuruh turun, ga' pernah dikhawatirkan jatuh sama orang tua saya -_-" Saya pula yang mengetahui, saat salah satu mangga saya berbuah untuk pertama kaliny =D
  3. Ayah saya lebih suka membelikan saya pedang-pedangan berlampu daripada membelikan saya boneka. Benar. Walaupun pedangny warna pink ;) Teman bermain saya waktu itu adalah sepupu sebaya saya di Surabaya, yang hampir semuany laki-laki. Hahaha..
  4. Halaman rumah saya luas. Ada sebagian yang memang dibiarkan berpasir. Alhasil, tiap musim kelereng, halaman rumah rame dengan anak-anak cowok yang asik main kelereng. Saya menonton? Tentu tidak. Saya juga ikut bermain dong =P
  5. Lagi-lagi,,daripada membelikan saya boneka raksasa atau barbie, ayah saya lebih memilih membelikan saya PlayStation. Game? Tekken 3. Keren yah =)
  6. Sejauh yang saya ingat, saya saat kecil memiliki prinsip seorang cewek itu harus memakai rok dan kaos kaki renda. Entah kenapa, semakin besar, prinsip itu menghilang tanpa jejak. Tahun-tahun terakhir di SD, setiap hari saya memakai celana jeans. Entah itu main ke rumah teman, atau hanya di dalam rumah. Bener-bener ga' patut ditiru. Karena banyak yang ngeluh, ngeliad saya memakai jeans seharian terlihat sumpek. Huhuhu.. T_T
  7. Saya juga suka main masak-masakan. Terutama kalau memakai 'lilin'. Bisa dibentuk-bentuk. Juga main boneka. Boneka saya ada banyak. Walaupun bentukny udah ga' begitu jelas. Ada si kura-kura ninja, ada si kaki panjang (ada 3), ada beruang, ada panda, masih banyak lagi pokokny. Ada beberapa barbie, yang bajuny adalah hasil kreasi mama. Tapi saat bermain yang seperti itu, saya tidak suka diganggu, alias saya tidak suka bermain bersama orang. Dan saya lebih suka berperan sebagai laki-laki, hahaha..
  8. Teman dekat saya waktu SD adalah laki-laki. Teman main setiap hari, teman kelompok saat ada tugas berkelompok, teman sebangku, teman olok-olokan. Ada 1 orang, dan dia adalah seorang laki-laki. Bahkan saya tidak sungkan bertukaran air minum denganny. Dan berbagi rahasia! =D
Well,, itulah sebagian alasan mengapa saya menjadi seperti saat itu.
Dan syukurlah, semakin lama saya semakin sadar diri saya yang sebenarny. Hmm,, baru saat kuliah sih saya menyadariny, hehe.. Mungkin memang agak terlambat. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, kan ^_^

Ciaa..

Sabtu, 05 Mei 2012

Kalau..

Kalau kamu minta aku ke kanan, aku akan ke kanan.
Kalau kamu minta aku ke kiri, aku akan ke kiri.
Kalau kamu minta aku berlari, aku akan berlari.
Kalau kamu minta aku untuk berhenti, aku akan berhenti.
Kalau kamu minta aku pergi, aku akan pergi.
Tapi kalau kamu minta aku untuk kembali..
Maaf, aku tak bisa.
Kamu memintaku pergi, berarti kamu telah memutuskan untuk menjadi masa laluku.
Dan, masa lalu tak akan pernah menjadi masa depan.
Itu yang kupelajari selama 21 taun ini.
=)

Dua Sisi

Ass..

Lagi capek gini, pikiran jadi ke mana-mana. Yang inilah, yang itulah.. Bahkan hal-hal sepele pun terpikirkan. Yang a, yang b, sampe yang z. Tapi tetep, orang yg kuharap bisa menetralisir semua gundahku, ternyata tak mampu. Keadaan yang seharusny bisa menjadi lebih baik, justru menjadi yang sebalikny. Hal ini yang terus berulang kali membuat aku berpikir, "Can I live like this forever? Can I?"

Berpikir seperti itu disaat seperti ini, aku jadi merasa menjadi orang paling jahat didunia. "Hello, Sita! Siapa elo? Elo ngerasa diri lo paling bener? Elo ngerasa diri lo suci? Sempurna? Cuih!"

Sampe hingga akhirny, pikiranku ga'lagi mampu memikirkan hal lebih banyak. Mentok. "Each people have someone who can make them feel comfort even if in the worst situation."

Dan, mungkin saya belum menemukanny (lagi).

"Lagi? Memangny kamu pernah menemukan yang seperti itu?" "Pernah."

Tak peduli apa yang aku rasakan, apa yang aku pikirkan, semua jadi terasa membaik. Tak peduli seperti apa keadaanku, ada yang selalu bersedia hadir, menemani disisi. Hingga aku mencapai disuatu titik, dimana rasa ketakutan untuk ditinggalkan tak pernah ada. "Senyaman itu?" "Ya, senyaman itu."
Yang aku pikirkan saat ini salah, aku tau. Tapi, memang seharusny seperti itu kan?

Siapa yang mau menderita seumur hidup? Siapa yang mau seumur hidup selalu dihantui perasaan takut ditinggalkan, saat keadaan buruk menimpa diriny? Setiap orang, ada masany menjadi orang yang paling menyenangkan. Ada juga masa menjadi orang yang paling menyebalkan. Masa saat kita menjadi orang paling menyebalkan, itu yang aku maksud dengan keadaan buruk.

Mungkin terlalu kekanakan berpikir seperti ini. Tapi, terus menerus tersenyum itu melelahkan. Menahan diri, menahan ucapan, menahan tindakan. Seolah semua salah, bahkan salah sekecil debu sekalipun, bisa menjadi bom. Seolah, aku tak pernah diijinkan menjadi diri yang menyebalkan. Seolah, ada separuh diriku, yang tak pernah bisa diterima.

Saat aku menjadi diriku yang menyebalkan, kenapa aku ditinggalkan?

=)=