Senin, 05 Desember 2011

Am I worth it?

Saya cuma manusia biasa. Sama seperti kamu, sama seperti mereka, sama seperti semua orang.

Saya bisa merasakan sakit saat disakiti.
Saya bisa menangis saat merasa sedih.
Saya bisa marah saat merasa kesal.
Saya bisa terkejut, saya bisa senang, saya bisa kecewa, saya juga bisa merasa putus asa.

Walau saya terkadang berbeda dari kebanyakan orang..
Walau saya cuek.
Walau saya ga' peka.
Walau saya apatis.
Walau saya terlalu gampang percaya.
Walau saya terlalu mudah memaafkan.
Tapi kamu ga' berhak melukai saya sedalam ini.

Tak sedikit hal-hal ga' enak yang pernah saya alami.
Tak sedikit hal-hal diluar nalar saya yang terjadi.
Tak sedikit saya dilukai.
Memang selalu saya maafkan.
Karena bagi saya, wajar kalo manusia melakukan salah.
Karena kita semua tidak sempurna.
Karena saya pun tidak sempurna, mungkin sesekali saya juga menyakiti.

Tapi entah kenapa, untuk yang terjadi sekarang rasany ga' adil.
Saya ga' ingin mendendam.
Saya sudah memaafkan.
Saya sudah mengikhlaskan.
Tapi tetap selalu terngiang-ngiang dikepala.

Hal itu sudah melukai titik terdalam yang ada didiriku.

Ingin bersikap wajar, seperti biasany.
Ingin tersenyum dengan tulus.
Ingin melakukan banyak hal baik tanpa pamrih.
Tapi rasany berat..

Satu sisi, merasa benar.
Satu sisi, merasa salah.

Merasa benar, karena saya sudah mencapai titik jenuh saya untuk memberi maaf.
Sudah merasa, memberi maaf tidak selalu harus berhubungan baik lagi.
Memberi maaf, bukan berarti memberi kesempatan untuk disakiti lagi.
Memberi maaf, sesekali berarti 'pergi'.

Dan..
Merasa salah, karena saya merasa belum sepenuhny memaafkan.
Seharusny, memaafkan berarti melupakan dan menganggap tidak ada yang terjadi.
Memaafkan berarti dapat tersenyum tulus.
Seharusny memaafkan, karena saya juga manusia yang penuh salah.

Sebenarny, memaafkan itu bagaimana sih..?

Selasa, 08 November 2011

People Change

People change for 2 reasons :
- Either they learn enough that they want to
- Or they've been hurt enough that they have to

Atau kombinasi antara keduany.

Jumat, 28 Oktober 2011

Edisi Hati

Ass..

Akhir-akhir ini juga banyaaakk banget yang terjadi. Banyak jalan-jalan, banyak pertengkaran, banyak makan-makan, banyak air mata. Ga' perlu deh ya diceritain secara detail. Tapi, 1 hal yang dapat aku tangkap... Baru kali ini aku merasa takut kehilangan seseorang.

Memang kisah cintaku ga' banyak, cuma sedikit. Dari semuany, baru kali ini aku merasa ingin memperjuangkan, merasa memiliki keinginan untuk mempertahankan apa yang telah aku miliki sekarang, merasa lebih hidup.

Aku yang aku tau, adalah pribadi yang cuek. Cukup menerima apa adany. Dengan kata lain, aku menerima semua yang diberikan padaku, ga' pernah protes, ga' pernah ngelawan. Dan saat yang diberikan itu diambil kembali, ga' ada keinginan sedikitpun untuk mempertahankan. Menjalani hidup apa adany, tanpa tantangan yang berarti.

Melakukan hal yang membahagiakanku, dan menghindari hal yang tidak membahagiakan. Dengan kata lain, aku ga' pernah berusaha menjadikan segala hal yang tidak membahagiakan untuk membuatku bahagia. Menerima semua apa adany. Kalau memang membuat luka, tinggalkan. Itu prinsipku dulu.

Tapi berbeda sekarang.. Ga' semua hal yang ga' menyenangkan itu harus dihindari. Terkadang, hal-hal ga' enak juga harus dinikmati. Menikmati hidup namany, menikmati segala kebaikan dan keburukanny.

Dy yang mengajarkanku tentang itu...
Penerimaan, takut kehilangan, dan hal-hal berharga lainny yang ga' pernah kusadari selama ini. Penolakan, kritikan tajam, dan hal-hal keras yang membuatku sadar, kepedulian tidak hanya berbentuk hal-hal yang lembut.
Dan begitu banyak hal yang berubah dari diriku, saat sebelum bertemu dy. Ga' bisa dibilang bagus. Karena sudah menjadi kebiasaan, sulit untuk menghilangkanny. Tapi, I'll try it. Mencoba menjadi diriku yang terbaik yang pernah kumiliki.

Dan,, hey Pi, Piku, Lek, Kek, Yangkung, Sayang, sabar yah.. Masa-masa susah dan senang ini pasti bisa kita lalui dengan baik =)

Edisi Wisuda

Ass..

Sebenerny impian dari beberapa taun lalu, pengen ngeblog dimalam sebelum wisudaan. Tapi, ternyata eh ternyata, tepat sebelum wisuda tabku rusak. Ga' ada modem deh, huhu..

Well, Alhamdulillah, bisa ikut wisuda 103 bareng teman-teman yang lain. Bareng Sylvi, Ratih, Millah, Irina, Vania, Venty. Ada Meta juga yang bela-belain pulang kantor langsung pergi ke Surabaya. Waa, guys, u know what, I proud of u all.

Berasa kae mimpi..

Mulai dari ngomongin kebaya bareng-bareng. Kaeny tiap kali papasan dijalan, entah itu dikampus, di warung, ato dimanapun, yang ditanya pasti "Kamu pake kebaya warna apa?" Hahaha,, asik juga klo diinget-inget. Betapa cemasny kalo ngebayangin hasil jadi kebayany, sesuai ma perkiraan ga' ya? Secara, ga' pernah bikin kebaya sebelumny, hehe..

Bingungny nyari salon yang bagus. Kalo bisa sih, memenuhi beberapa kriteria : deket sama rumah, bisa dandan subuh (aku kebagian wisuda pagi, jam 7 udah harus di Graha), dan kalo bisa ga' mahal. Hahaha.. Aku sih ga' seberapa bingung ya.. Ga' ada salon yg mau dituju sih, tapi ya emang santai-santai aja. Soalny galauny diambil ma temen-temen yang rata-rata berjilbab. Hahaha... Ngeliad mereka kebingungan, jadi hilang bingungku =P

Ortu dan Ndul yang bingung pake baju apa. Hahaha.. Akhirny aku saranin pake baju kebangsaan ortu-ortu jurusanku. Jas dan kebaya. Eh pas digraha, ternyata duikiit banget bapak-bapak yg pake jas. Begitu acara selesai n syukuran di jurusan, keliatan deh bertaburan bapak-bapak pake jas. Bapak-bapakny anak informatika emang keren, berjas. Secara, jurusan elit, hahaha..

Dan akhirny subuh-subuh bangun buat dirias. Pagi-pagi kegraha, kejebak macet di depan graha. Ngeliad suasana rame. Ngeliad banyak stan-stan foto. Sampe digraha. Saat itu disamping, deket tempat aku berdiri sudah ada barisan panjang mahasiswa bertoga. Dan aku belum bertoga. Akhirny make toga sambil jalan cepat, haha.. Inget banget deh. Susahny masang yg buat dibahu. Belum lagi masang topiny, dijepit pake jepit biar ga' jato kalo aku gerak-gerak. Dan akhirny menyeruak masuk dibarisan yang bukan jurusanku. Eh,,ternyata temen-temen sejurusan udah duduk manis aja didalam, hahaha..

Foto-foto didalam graha bareng temen-temen yang tempat dudukny deket.

Waktu nama disebut. Namaku ga' salah euy! Sita Immiar Wardhany. Lengkap, ga' pake terbata-bata di kata kedua =D

Dan akhirny....

Sita Immiar Wardhany, S. Kom.

Jumat, 09 September 2011

Waitin'

Tadiny..
Kupikir aku satu-satuny yang menanti.
Tapi ternyata, tak hany aku.
Ada seorang teman yang jauh disana..
Yang juga menanti..

Entah penantian siapa yang akan berhasil.
Cuma Tuhan yang tau..