Saya cuma manusia biasa. Sama seperti kamu, sama seperti mereka, sama seperti semua orang.
Saya bisa merasakan sakit saat disakiti.
Saya bisa menangis saat merasa sedih.
Saya bisa marah saat merasa kesal.
Saya bisa terkejut, saya bisa senang, saya bisa kecewa, saya juga bisa merasa putus asa.
Walau saya terkadang berbeda dari kebanyakan orang..
Walau saya cuek.
Walau saya ga' peka.
Walau saya apatis.
Walau saya terlalu gampang percaya.
Walau saya terlalu mudah memaafkan.
Tapi kamu ga' berhak melukai saya sedalam ini.
Tak sedikit hal-hal ga' enak yang pernah saya alami.
Tak sedikit hal-hal diluar nalar saya yang terjadi.
Tak sedikit saya dilukai.
Memang selalu saya maafkan.
Karena bagi saya, wajar kalo manusia melakukan salah.
Karena kita semua tidak sempurna.
Karena saya pun tidak sempurna, mungkin sesekali saya juga menyakiti.
Tapi entah kenapa, untuk yang terjadi sekarang rasany ga' adil.
Saya ga' ingin mendendam.
Saya sudah memaafkan.
Saya sudah mengikhlaskan.
Tapi tetap selalu terngiang-ngiang dikepala.
Hal itu sudah melukai titik terdalam yang ada didiriku.
Ingin bersikap wajar, seperti biasany.
Ingin tersenyum dengan tulus.
Ingin melakukan banyak hal baik tanpa pamrih.
Tapi rasany berat..
Satu sisi, merasa benar.
Satu sisi, merasa salah.
Merasa benar, karena saya sudah mencapai titik jenuh saya untuk memberi maaf.
Sudah merasa, memberi maaf tidak selalu harus berhubungan baik lagi.
Memberi maaf, bukan berarti memberi kesempatan untuk disakiti lagi.
Memberi maaf, sesekali berarti 'pergi'.
Dan..
Merasa salah, karena saya merasa belum sepenuhny memaafkan.
Seharusny, memaafkan berarti melupakan dan menganggap tidak ada yang terjadi.
Memaafkan berarti dapat tersenyum tulus.
Seharusny memaafkan, karena saya juga manusia yang penuh salah.
Sebenarny, memaafkan itu bagaimana sih..?
bagus tulisannya...kena banget...
BalasHapusyou're worth for every single good thing in this world...
itu bener2 pengalaman?kalo ia,you've got the similar thing to me...
--alfin--
Tengkyu ya Alfin, memang pengalaman pribadi ;)
BalasHapus