Rabu, 21 September 2016

A lil' talk about Loyalty

Ass..

Sy mau declare nih. Selama ini sy diam aja. Selama ini sy pendam sendiri.. Mungkin ada lah sy cerita sedikit-sedikit dengan orang-orang terdekat sy yang masih mau peduli dengan sy.

Awalny sy coba bertahan, mencoba melihat dari segala sisi positif. Segala hal negatif sy coret, sy hilangkan, sy anggap ga' pernah ada. Yang mereka semua tau, sy ceria. Yang mereka semua tau, sy selalu tersenyum. Yang mereka semua tau, sy seperti lepas ga' ada beban. "Enak ya kamu Sita, kerjaanmu ga' susah". Rumput tetangga memang selalu lebih hijau. Kelihatannya. Eniwei, satu hal yang ga' pernah berani sy lakukan dari dulu adalah membandingkan orang yang satu dengan orang yang lainny. Karena menurut sy setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang ga' sepantasny untuk dibandingkan.

Kembali lagi.. Semua melihat bahwa sy kelihatan santai. Kayak ga' ada beban hidup. Kayak ga' ada tanggungan. Kayak tanggung jawab sy ga' berat.

Dinyinyirin, disindir, sudah biasa.

Tapi semua itu tergantung pribadi masing-masing orang kan? Apakah mereka mau menunjukkan segala beban atau menyimpannya sendiri dan menikmatinya. Sy pilih yang kedua. Sejak sy orok sy sudah memilih yang kedua. Makany sy sudah biasa dipandang sebelah mata sama orang, disindir, dinyinyirin, dianggap sy ga' memiliki masalah apa-apa, dianggap hidup sy mudah. Sy sih ga' peduli.

Tapi semua hal sulit yang terjadi di hidup sy, selama sy tetap bungkam, ga' akan ada yang tau yah.

Sebenarny sy ga' masalah dipandang sebelah mata, dinyinyirin, karena tampilan sy yang santai seolah ga' ada beban.

Tapi ternyata ketahanan orang ada batasny ya. Dan sy juga baru sadar ternyata daya tahan sy juga berbatas.

Diluar konsep bahwa kesabaran sebenarnya ga' berbatas, sy membicarakan perihal loyalitas. Diatas segala nyinyiran dll dsb, sy mencoba bertahan, menganggap semua tidak ada, dan mencoba menikmati segala kemudahan dan segala kesulitan yang ada. Itu sy anggap sebagai bentuk loyalitas sy. Tapi saat loyalitas pun sudah ga' dihargai, apa yang bisa sy lakukan selain mencoba mencari sandaran lain yang bisa menghargai loyalitas sy dengan lebih baik? 🙂

Mungkin yang cocok adalah : Loyalitas pun ada batasny
☺☺☺

Sekian. Mohon maaf sy kali ini menulis dengan penuh emosi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar